LEMBAR PENGESAHAN
Setelah mengadakan
bimbingan, pengujian dan perubahan seperlunya, maka pembuatan makalah yang
telah dilaksanakan oleh:
Nama :
Khoerul Anas
NIM :
1310110055
TTL :
Kudus, 13 September 1994
Jurusan : Tarbiyah / PAI
Alamat : Ds. Undaan Tengah. Rt.04/02 Kec. Undaan
Kab. Kudus
Judul : Mengoptimalkan
Karakter beragama anak muda Dengan System pembelajaran Pramuka.
Telah diterima
dan disahkan sebagai salah satu syarat menuju Pandega Racana Sunan Kudus –
Rabi'ah Al-Adawiyyah Gudep 04.1339 – 04.1338 Pangkalan Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Kudus.
Kudus, April 2013
Penguji I Penguji
II
(……...……………….) (………………………)
Penguji III Penguji
IV
(……………………….) (……………………….)
Mengetahui,
Dewan RSK-RRA
Ketua RSK Ketua
RRA
(Lukman Hakim) (Ana
Zulfaturrohmawati)
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada semuanya, sehingga saya
berhasil dan telah menyelesaikan makalah ini dengan kerja sama dengan
pembimbing yang alhamdulillah selesai dan tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam pastilah kita
selalu khususkan kepada Nabi Agung MUHAMMAD SAW. Semoga kita semua diakui
sebagai ummatnya dan utamanya kita semua mendapatkan Syafaatnya kelak di hari
Akhir.
Pada intinya makalah ini membahas
tentang optimalisasi gerakan pramuka dalam keberagamaan, kemudian bagaimana
pengaplikasiannya dan apakah banyak pengaruhnya bagi kehidupan beragama oleh
pramuka-pramuka yang tlah lama ada pada bangsa ini. Saya menyadari bahwa
makalah ini pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun akan selalu kami terima
sebagai mana mestinya demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
sehingga terselesaikanlah makalah ini, semoga ALLAH SWT meridhai usaha kita dan
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, demikian pengantar makalah dari
kami dan atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Pemakalah
( KHOERUL ANAS )
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan Agama Islam merupakan salah
satu faktor penunjang dalam pendidikan moral yang termuat pula dalam
kepramukaan. Pramuka yang bermoral adalah pramuka yang memiliki sikap batin
yang baik dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik pula. Sikap batin ini
disebut juga hati. Pramuka yang baik memiliki hati yang baik. Akan tetapi sikap
batin yang baik baru dapat dilihat oleh orang lain setelah terwujud dalam
perbuatan lahiriyah yang baik pula. Selain itu Pendidikan pramuka ynag berbau
dengan agama (islam) merupakan salah satu faktor yang membentuk kepribadian
yang luhur bagi peserta didik pramuka. Selain membentuk kepribadian yang luhur,
pendidikan agama Islam juga bertujuan menanamkan keimanan pada diri peserta
didik yang tercermin dalam kehidupan mereka sehari-hari.
B.
RUMUSAN MASALAH
Ada
beberapa rumusan masalah yang termuat dalam makalah ini, yaitu ;
1.
Apakah
pramuka optimal pada keberagamaan?
2.
Bagaimana
aplikasi agama dlam pramuka?
3.
Kegiatan
apa yang menunjukan keagamaan alam pramuka?
C.
TUJUAN
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk melihat peranan gerakan pramuka sebagai
lingkungan pendidikan yang ketiga dan mengingat betapa pentingnya peranan
pendidikan agama, sebagai salah satu materi pendidikan untuk menjadikan manusia
seimbang lahir dan bathinnya. Pendidikan agama merupakan jalan untuk mencapai
tujuan gerakan-pramuka tersebut, menjadi manusia yang berkepribadian dan
berwatak luhur, tinggi moral, mental, budi pekerti dan kuat keyakinan agamanya.
D.
MANFAAT
Makalh ini dapat bermanfaat berdasarkan bagaimana kita meng
aplikasikan materi-materi yang telah termuat dalam makalah ini, dan juga dapat
membantu para naka-anak pramuka dalam karakter pembangunan dan khususnya dalam
kahidupan beragama dalam kepramukaan.
E.
LANDASAN TEORI
Optimalisasi pramuka dalam
pandangan beragama. Pendidikan pramuka dalam beragama Islam juga bertujuan
menanamkan keimanan pada diri peserta didik yang tercermin dalam kehidupan
mereka sehari-hari.
Untuk mengetahui peran pramuka
dalam pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak anak didiknya perlu
dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui moralitas peserta
didiknya, sebagaiman di utarakan dalam rumusan masalah. Setelah penelitian ini
dilaksanakan, diharapkan menjadi salah satu gambaran bagi para pendidik kepramukaan
dalam beragama Islam. Dalam merealisasikan dan optimalisasi tujuan tersebut
diatas, maka kita juga dapat menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan
teoritis yaitu pendekatan dengan melakukan studi kepustakaan atau ketika kita
menyampaikan materi-materi pramuka yang ada kaitanya dengan keberagamaan dalam
kaitannya juga dengan menggunakan metode deduktif dan induktif. Dan yang kedua
yaitu pendekatan empiris yang bertujuan untuk mengetahui secara langsung
gambaran objek peserta didik pramuka yang dilakukan dengan mencari, mengamati,
dan mengolah data yang di peroleh dari hasil pengamatan kita ketika kita member
materi ataupun ketika kita member materi praktek kepada peserta didik
kepramukaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Karakter
merupakan salah satu alat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar untuk
mengupayakan kehidupan yang damai, aman dan tentram. Dengan kata lain kerakter
memiliki definise sebagai sifat pembawaan yang mempengaruhi tingkahlaku (Zaen,Bunga.2012) Sehingga setiap individu
diharapkan mampu menampilkan karakter yang baik untuk dapat bersosialisasi
dengan lingkungannya.
Kemudian Pramuka juga dapat dijadikan
sebagai pendidikan di lingkungan ketiga, yaitu jalur yang sesuai dengan tujuan
yang terkandung dalam pembangunan manusia seutuhnya. Karena gerakan pramuka
bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip dasar metodik
pendidikan kepanduan yang pelaksanaannya diserasikan dengan keadaan,
kepentingan, perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia.
Dalam
pembentukan karakter, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi karakter pada
masing-asing individu. Perbedaan karakter inilah yang kemudian menjadi pembeda
antara satu individu dengan individu lain. Factor yang mempengaruhi pembentukan
karakter:
1. Factor
intern yang sering ditunjukan berkaitan tingkat kecerdasan tiap individu,
tingkahlaku individu dalam menyikapi masalah.
2. Factor
eksteren, dapat membentuk karakter seseorang melalui lingkungan sekolah,
sekolah, atau masyarakat.
( Mustaqim,Wahyu.2013)
Kemudian, untuk pembentukan karakter
keberagamaan seseorang, dapat juga dilakukan melalui beberapa kegiatan yang
meningkatkan kreativitas belajar dan kegiatan-kegiatan yang berbau keagamaan.
Kegiatan ini seperti kegiatan ekstrakurikuler pada instansi sekolah formal
maupun nonformal, sepertihalnya ektrakulikuler pramuka.
Kegiatan Pramuka merupakan suatu wadah
pembinaan dan pengembangan sumber daya generasi muda yang memiliki watak,
akhlak dan juga memiliki budi pekerti luhur dan memiliki tanggung jawab yang
cukup besar.
Gerakan
Pramuka selaku penyelenggara pendidikan kepramukaan mempunyai peran besar dalam
pembentukan kepribadian generasi muda sehingga memiliki pengendalian diri dan
kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan
kehidupan lokal, nasional dan global.
(
Anggriani, Fitri. 2013).
Kegiatan
pramuka dapat dilaksanakan didalam dan diluar ruangan. sehingga seseorang dapat
mengungkapkan kreativitasnya dalam kegiatan dan acara yang diselenggarakan
pramuka. kreativitas seseorang muncul
tidak hanya karena dorongan intrinsiknya, melainkan perlu iklim lingkungan yang
memungkinkan seseorang merasa aman untuk berkarya, berimajinasi, mengambil
prakarsa, karena hanya dengan itu seseorang akan berani mengambil resiko.
Dilain pihak, perkembangan kreativitas juga tumbuh karena factor Lingkungan yang
mengandung keamanan dan kebebasan timbulnya aktivitas kreatif. Lingkungan
pendidikan merupakan salah satu lingkungan yang diharapkan mampu mengembangkan
potensi kreatif peserta didik.
(Hernawan, Arief Budi.2013)
Inti
dari kegiatan pramuka ialah menerapkan kewajiban untuk diri sendiri dan orang
lain disekitarnya.Melalui kegiatan pramuka ini, nilai-nilai yang dapat
ditanamkan untuk diri sendira dan orang lain tercatum trisatya dan dasa
dharma pramuka. Nilai-nilai dari trysatya dan dasa darma ialah:
A. Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1. Menjalankan kewajibanku terhadap
Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan ikut serta
membangun masyarakat.
3. Menepati Dasa Dharma.
B. Dasa Dharma
Pramuka
Pramuka itu :
1)
Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2)
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3)
Patriot yang sopan dan kesatria
4)
Patuh dan suka bermusyawarah
5)
Rela Menolong dan tabah
6)
Rajin, terampil dan gembira
7)
Hemat, cermat, dan bersahaja
8)
Disiplin Berani dan setia
9)
Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10)
Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Nilai
trysatya dan dasa darma yang dijelaskan diatas, dapat membentuk kaum muda
dengan watak,kepribadian dan pekerti yang handal sebagai kader penerus bangsa
pada masa depan.
Kegiatan
dalam pramuka yang dapat membangun karakter anggota pramuka adalah seluruh
kegiatan yang ada dalam pramuka, akan tetapi dari seluruh kegiatan yang ada
dalam pramuka, baik kegiatan LKBB, PPGD, PUPK, Haking Rally, Pionering, Joged
Komando, Marching Band dan Berkemah, kegiatan yang paling membentuk karakter
adalah kegiatan berkemah karena dalam berkemah seluruh aspek kegiatan yang ada
dalam pramuka dapat dilaksanakan dalam perkemahan yang dilakukan dengan
menarik, menantang, edukatif, dan disitu juga terdapat pembelajaran bahwa kita
sebagai orang muslim dituntut untuk melaksanakan kewajiban sebagai muslim dalam
keadaan apapun, walaupun kita sedang berada dihutan sekalipun. Bahkan kegiatan
yang tidak ada dalam kegiatan rutin atau kegiatan lain dapat dilaksanakan dalam
perkemahan seperti menghafal do’a-do’a, tahlilan, maulidan, dan keberagamaan
lainnya.
Bapak
pandu dunia, Baden Powell juga menyebutkan dalam Buku Pintar Pramuka bahwa :
Kepramukaan tidaklah hanya ilmu yang harus dipelajari dengan tekun, bukan pula
merupakan kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu buku, melainkan
suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan
anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan bagaikan kakak-beradik,
membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan untuk memberi
pertolongan bagi yang membutuhkannya. Sehingga dengan permainan-permainan
tersebut, maka akan timbul karakter seseorang yang kreatif dan taat beragama
terutama agama islam.
Karakter
yang dapat dikembangkan melalui proses dan nilai-nilai pembentukan karakter
dalam kegiatan pramuka adalah karakter Religius, Jujur , Mandiri , Kerja keras,
Disiplin ,Rasa ingin tahu,Kreatif ,Tanggung jawab, Komunikatif Cinta
damai,Toleransi, Demokratis, Menghargai Prestasi dan Gemar Membaca.
(Hakim ,Arief
Rahman.2011).
Hal
yang tidak kalah penting yang harus diperhatikan untuk melaksanakan kegiatan
pramuka ialah faktor penunjang dan faktor penghambat. Faktor penunjang dan
kendala dalam kegiatan pramuka merupakan faktor yang memiliki titik penting
terhadap pelaksanaan kegiatan pramuka karena dapat menjadi support dan dukungan
dari diri sendiri, anggota pramuka lain dan. Sedangkan faktor penghambat atau
kendalanya adalah faktor dana yang masih sangat kurang untuk berpartisipasi
dalam kegiatan pramuka.
Namun
kenyataan yang terlihat pada anak remaja sekarang, faktor penghambat lebih
dominan terhadapp faktor pendukung. Sehingga untuk mengembangkan kegiatan
pramuka perlu teknik pembelajaran yang menyenangakan.
Disisi
lain, dalam pandangan masyarakat sendiri,kegiatan pramuka memiliki nilai
prestasi yang cukup tinggi, dimana Masyarakat memandang bahwa anggota pramuka
sebagai sosok yang pemberani, disiplin, cekatan, dan memiliki sifat-sifat
kepedulian terhadap sesama hidup dan lingkungan dan dengan kepramukaan
diharapkan dapat mencegah dari perbuatan-perbuatan negatif seperti tawuran,
narkoba, seks bebas dan lain-lain.
Belakangan
ini kegiatan kepramukaan di sekolah kurang berjalan dengan optimal. Kegiatan
pramuka hanya dianggap sebagai peraturan sekolah, dimana siswa hanya
menggunakan seragam pramuka tanpa melaksanakan kegiatan pramuka.Padahal jika
siswa benar-benar mengikuti kegiatan pramuka dan mengamalkan nilai-nilainya,
maka pasti siswa akan merasa senang karena kegiatan pramuka tersebut dikemas
dengan seru, menarik dan rekreatif.
BAB III
PENUTUP
A.
CRITICAL THINKING
Pramuka sebagai pendidikan di
lingkungan ketiga adalah jalur yang sesuai dengan tujuan yang terkandung dalam
pembangunan manusia seutuhnya. Karena gerakan pramuka bertujuan mendidik
anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip dasar metodik pendidikan
kepanduan yang pelaksanaannya diserasikan dengan keadaan, kepentingan,
perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia.
Tujuan pembuatan tugas SKU ini juga
untuk melihat peranan gerakan pramuka sebagai lingkungan pendidikan yang ketiga
dan mengingat betapa pentingnya peranan pendidikan agama, sebagai salah satu
materi pendidikan untuk menjadikan manusia seimbang lahir dan bathinnya.
Penyampaian pendidikan moral, budi
pekerti, mental, dan keyakinan beragama dilakukan lewat upacara-upacara
latihan, permainan yang menarik dan mengandung unsur pendidikan. Renungan/do’a
menyebut kebesaran asma-Nya dan ciptaan-Nya merupakan kewajiban yang harus
dilakukan setiap Pramuka bila akan melakukan tugasnya.
Lingkungan teman sebaya, orang tua
dan tetangganya mendukung sikap moral, budi pekerti, mental dan keyakinan pada
agama dan kepercayaan anak didik untuk menjadikan dirinya manusia yang berguna
dan bertingkah laku positif terhadap norma-norma yang berlaku bagi
masyarakatnya. Dan lingkungan yang baik ini dapat lebih mengembangkan tujuan
pendidikan pramuka sendiri.
Untuk mengevaluasi hasil latihan,
sikap laku anggota pramuka harus sesuai dengan kode kehormatan pramuka maka
pembina tidak saja menilai dari hasil tanda kecakapan khusus saja, tetapi
melihat secara observasi di luar jam-jam latihan maupun sikap gotong-royong
mereka di antara sesama teman senasib dan terutama dalam hal keberagamaan.
B.
KESIMPULAN
Pendidikan agama merupakan salah satu jalan untuk mencapai tujuan
gerakan-pramuka tersebut, menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak
luhur, tinggi moral, mental, budi pekerti dan kuat keyakinan agamanya. Dan di
dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka pasal 9 disebutkan bahwa gerakan
pramuka memberikan keleluasan kepada anggota-anggotanya untuk beribadat menurut
agama dan kepercayaannya masing-masing serta membina anak didik agar
menjalankan kewajibannya terhadap agama atau kepercayaannya masing - masing.
Operasional dari ketentuan tersebut telah dibuat suatu peraturan oleh Kwartir
Nasiona1 Gerakan Pramuka dalam suatu Keputusan untuk menjalankan ibadat
terhadap Tuhan Yang Maha Esa me1alui agama dan kepercayaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anggriani ,Fitri. 2013.Pengaruh Kegiatan Pendidikan Kepramukaan Terhadapperilaku Peserta Didik
Sma N 1 Sungai Kakap. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tanjungpura: Pontianak
Hakim
,Arief Rahman.2011. Pengaruh Kepribadian, Sikap, Dan
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Kreatif Dalam Organisasi (Studi Pada Organisasi
Kreatif Di Kota Semarang). Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro:Semarang
Hernawan, Arief Budi.2013. Pengaruh Partisipasi Kegiatan
Organisasi Siswa Intra Sekolah Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kreativitas
Belajar. Fakultas
Teknik Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta
Mulyatiningsih,endang.2010. Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif Dan Menyenangkan (Paikem).Direktorat Jendral
Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan:jawa barat
Mustaqim,Wahyu.2013.Pengaruh
Penerapan Pendidikan Karakter Di Sekolah Terhadap Perilaku Akademik Siswa Kelas
Xi Teknik Komputer Jaringan Di Smk
Piri 1.Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta
Zaen,Bunga.2012. Pembentukan Karakter Bangsa (Proses Dan
Nilai-Nilai Karakter Bangsa) Dalam Kegiatan Pramuka.UNJ:Bekasi
Minta izin copas yha kak
ReplyDeleteIzin copas ya kak.
ReplyDelete